(function() { (function(){function b(g){this.t={};this.tick=function(h,m,f){var n=void 0!=f?f:(new Date).getTime();this.t[h]=[n,m];if(void 0==f)try{window.console.timeStamp("CSI/"+h)}catch(q){}};this.getStartTickTime=function(){return this.t.start[0]};this.tick("start",null,g)}var a;if(window.performance)var e=(a=window.performance.timing)&&a.responseStart;var p=0=c&&(window.jstiming.srt=e-c)}if(a){var d=window.jstiming.load; 0=c&&(d.tick("_wtsrt",void 0,c),d.tick("wtsrt_","_wtsrt",e),d.tick("tbsd_","wtsrt_"))}try{a=null,window.chrome&&window.chrome.csi&&(a=Math.floor(window.chrome.csi().pageT),d&&0=b&&window.jstiming.load.tick("aft")};var k=!1;function l(){k||(k=!0,window.jstiming.load.tick("firstScrollTime"))}window.addEventListener?window.addEventListener("scroll",l,!1):window.attachEvent("onscroll",l); })();

Saturday, May 31, 2008
Svetlana Kapanina, Bidadari Siberia Juara Dunia Aerobatik

Penulis: Roni Sontani/Angkasa


Jauh dari tanah leluhurnya di Shchuchinsk, Republik Kazakhstan, Svetlana Kapanina memukau lebih 4.000 pasang mata di ajang Warbirds over Wanaka, Selandia Baru. Dengan pesawat Sukhoi Su-29 sang bidadari terus meliuk-liuk indah di udara. Dialah Svetlana, juara aerobatik dunia lima kali.

Tahun 1991 Svetlana berusia 23. Wanita berambut panjang pirang ini sebenarnya seorang yang belajar ilmu farmasi dan lulus dari sekolah kesehatan dengan titel pharmacist. Tapi ia tidak dikenal di dunia obat-obatan. Melainkan sebagai pemegang juara Absolute Aerobatic Champion of Russia di tahun itu.

Svetlana mulai belajar terbang tahun 1988. Saat ini ia tinggal di Moskow, telah mengarungi keluarga dengan suami seorang atlet kick-boxer dan mereka punya dua anak berusia empat dan dua tahun. "Di Rusia, seorang suami memiliki istri pilot, sungguh sesuatu yang sangat lain," cerita Svetlana kepada majalah Aero Australia yang mewawancaainya usai melakukan pertunjukan udara di Wanaka tahun 2006.

Sedikit mengilustrasikan, di ajang Wanaka Svetlana "berduel sengit" di udara dengan juara aerobatik dunia asal Lithuania, Jurgis Kairys. Svetlana menunggangi Su-29 berkursi ganda, sedangkan Jurgis yang menjuarai kelas pria mengandalkan si kursi tunggal Su-26 berbobot 50 kg lebih ringan. Percakapan keduanya disiarkan langsung menggunakan pengeras suara agar terdengar oleh penonton. Dalam kecepatan tinggi dan tarikan gaya gravitasi antara +12g hingga -10g, mereka "kucing-kucingan" dengan suguhan yang amat mendebarkan. "Inilah sport yang bikin adrenalin orang naik," tambah Svetlana.

Prestasi Svetlana di dunia aerobatik makin terasah setelah bergabung dengan Russian Aerobatic Joint Crew. Negeri beruang Rusia, dirasakan Svetlana sebagai ruang yang memberikan segalanya. Ia kemudian merambah lomba dan memenangi medali perak di ajang European Aerobatic Championship tahun 1993.

Setahun berikutnya, Svetlana menambah ilmunya di Kaluga Pilot's School. Anda tahu di mana letak Kaluga? Ialah 200 km barat daya Moskwa. Tempat ini dikenal sebagai Cradle of Cosmonautics karena di situlah tinggal para ahli ruang angkasa Rusia. Di sini pula ahli ruang angkasa Konstantin E. Tsiolkovskiy menghabiskan waktunya dan menulis buku Dreams of Earth and Sky.

Lulus dari Kaluga, Svetlana makin berkibar. Tahun 1996 ia berhasil meraih posisi puncak pada kejuaraan aerobatik dunia katagori wanita yang diselenggarakan Federasi Aeronautik Internasional (FAI). Berturut-turut Svetlana meraih juara yang sama tahun 1996, 1998, 2001, 2003, dan 2005. Lengkap sudah lima kali juara dunia, menjadikan Svetlana Kapanina mengukir prestasi sebagai wanita penerbang aerobatik dunia tersukses.

Berbagai penghargaan pernah diraih si bidadari dari Siberia ini. Tahun 2002 ia mendapatkan penghargaan For Service to Motherland. Sementara tahun 2005 mendapatkan Award of Honor. Svetlana Kapanina menjadi satu dari sekian wanita penggelut aerosport melalui pesawat ringan aerobatik.*

The Magnificent Su-29

Biro desain Sukhoi, Rusia tak hanya pandai menelurkan jet-jet penempur berkualitas jempolan. Dalam produksi pesawat latih piston, biro rancang ini juga telah terbukti sukses. Su-29 contohnya. Jadi pilihan para penerbang aerobatik dunia. Pesawat kursi ganda ini pertama kali diumumkan ke khalayak umum pada Moscow Air Show 1990. Prototipe pertamanya terbang pada 1991 dan produksinya dimulai 1992. Su-29 merupakan penyempurnaan dari Su-26M yang berkursi tunggal. Mempunyai kecepakan terbang maksimum 325 km/jam dan ketinggian maksimum 4.000 m.*

Berbagi Ilmu

Kepuasan bagi Svetlana adalah membagi ilmu dan kecintaan aerobatik kepada orang lain. Itulah sebabnya, master of sports yang jadi instruktur aerobatik di Rusia ini tak kenal lelah dalam mengajar. "Saya ingin orang lain juga bisa melakukan aerobatik," ujarnya.*

Sumber: http://www.angkasa-online.com


posted by FerryHZ at 6:44 PM | Permalink |


0 Comments: