(function() { (function(){function b(g){this.t={};this.tick=function(h,m,f){var n=f!=void 0?f:(new Date).getTime();this.t[h]=[n,m];if(f==void 0)try{window.console.timeStamp("CSI/"+h)}catch(q){}};this.getStartTickTime=function(){return this.t.start[0]};this.tick("start",null,g)}var a;if(window.performance)var e=(a=window.performance.timing)&&a.responseStart;var p=e>0?new b(e):new b;window.jstiming={Timer:b,load:p};if(a){var c=a.navigationStart;c>0&&e>=c&&(window.jstiming.srt=e-c)}if(a){var d=window.jstiming.load; c>0&&e>=c&&(d.tick("_wtsrt",void 0,c),d.tick("wtsrt_","_wtsrt",e),d.tick("tbsd_","wtsrt_"))}try{a=null,window.chrome&&window.chrome.csi&&(a=Math.floor(window.chrome.csi().pageT),d&&c>0&&(d.tick("_tbnd",void 0,window.chrome.csi().startE),d.tick("tbnd_","_tbnd",c))),a==null&&window.gtbExternal&&(a=window.gtbExternal.pageT()),a==null&&window.external&&(a=window.external.pageT,d&&c>0&&(d.tick("_tbnd",void 0,window.external.startE),d.tick("tbnd_","_tbnd",c))),a&&(window.jstiming.pt=a)}catch(g){}})();window.tickAboveFold=function(b){var a=0;if(b.offsetParent){do a+=b.offsetTop;while(b=b.offsetParent)}b=a;b<=750&&window.jstiming.load.tick("aft")};var k=!1;function l(){k||(k=!0,window.jstiming.load.tick("firstScrollTime"))}window.addEventListener?window.addEventListener("scroll",l,!1):window.attachEvent("onscroll",l); })();

Monday, May 26, 2008
Orang-Orang Hebat di Angkasa (bagian 1)



Setelah temuan Wright bersaudara, tercatat banyak nama yang kemudian memajukan dunia penerbangan. Dibawah ini adalah tokoh-tokoh hebat di dunia penerbangan. Bukan sebagai pilot, tetapi sebagai pionir dari dunia penerbangan.



Anthony Herman Gerard Fokker, siapa kira, putra pemilik perkebunan kopi di Blitar, Jawa Timur, ini jadi tokoh penerbangan termasyur. Tahun 1930 saja, 65 persen dari transportasi dunia dilayani pesawat Fokker, pabrik yang didirikannya 22 Februari 1912 dari modal menyelundupkan 400 mesin dan 120 pesawat D.VII ke Belanda dari Jerman. Termasuk pesawat Fokker Triplane "Richtoffen Circus" D.VII, salah satu maha karyanya dari 250 jenis pesawat yang dibuatnya antara kedua perang dunia. Fokker dilahirkan di Blitar, 6 April 1890. Perusahaan Fokker yang didirikannya sempat merajai industri pesawat. Namun karena terbelit utang Fokker gulung tikar 15 Maret 1996. Fokker wafat tahun 1939 di New York, akibat penyakit meningitis tulang belakang yang dideritanya.


Andrei Nikolaevich Tupolev (1888-1972), spesialis perancang pembom dan pesawat airlines asal Rusia. Pernah dipenjara semasa kekuasaan Stalin, lantaran dianggap pernah merancang pemburu Bf-110 milik Nazi. Salah satu karya legendarisnya adalah Tu-16 Badger yang dibuat pada tahun 1957 dan masih dipakai sampai saat ini. Selain itu masih ada lagi Tu-144. Saingan Concorde ini, merupakan jet penumpang supersonik pertama di dunia yang terbang.


Baharuddin Jusuf Habibie, pria inilah insan penerbangan paling populer di Indonesia. Pernah jadi Dirut IPTN, Wakil Presiden dan Presiden RI. Tokoh utama IPTN yang di masa mudanya sering berkirim surat kepada Nurtanio ini, meraih gelar Doktor dari Rheinisch-Westfaelische Technische Hochschule, Aachen, Jerman Barat (1965). Keinginannya mensejajarkan Indonesia dengan negara maju, membuatnya sebagai orang paling penting dibalik proyek CN-235, N250, dan N2130. Kala di Jerman, Habibie menghasilkan, antaranya, pembangkit bertekanan tinggi dari bagian reaktor atom untuk Atom Center Julich. Juga pernah menjadi wakil presiden direktur Messerschmitt Bolkow-Blohm. Kelahiran Parepare, 25 Juni 1936 ini, turut mendesain proyek satelit, rudal, dan pesawat militer Tornado dan Airbus A300

Clyde V Cessna, berawal dari kunjungannya ke sebuah pertunjukan udara di tahun 1911, petani asal Kansas ini membeli sebuah Bleriot. Bermodalkan pesawat inilah Cessna (1880-1954) membuat pesawat bersayap tinggi tunggal. Model A, begitu ia menyebut, yang kemudian diproduksi secara massal dari pabriknya di Wichita, tahun 1927. Ironisnya, karena beberapa tekanan pada tahun 1935, Cessna dipaksa menjual usahanya kepada keponakannya, Dwane Wallace. Cessna kembali ke pertanian. Walau begitu, namanya masih dipakai pesawat kini. oleh perusahaan yang telah memproduksi lebih dari 178.000.


Donald Wills Douglas (1892-1981), setelah membantu Martin mewujudkan pesawat pembomnya tahun 1917, Douglas membuat pabrik pesawat terbang sendiri tahun 1920. Tak lama kemudian, Ia mendapat pesanan dari AL dan AD Amerika. Tahun 1933 merupakan zaman keemasan Douglas dengan munculnya DC-1, DC-2, danDC-3. Sayangnya, tahun 1966 perusahaan ini mencapai titik nadirnya, hingga harus menggabungkan diri dengan McDonnell menjadi McDonnell Douglas dan kini bagian dari Boeing.

James McDonnell (1899-1980), walau besar di Arkansas, James sebenarnya bernenek moyang Skotlandia. Pertama kali mendisain pesawat tahun 1929. Setelah membuat rancangan untuk Martin, pada tahun 1939, James mendirikan pabrik pesawat di St. Louis. Tuan Mac tidak pernah membayangkan kalau 27 tahun kemudian, Ia dapat bergabung dengan raksasa Douglas.

Edouard Nieuport (1875-1911), rancang pertama jenius asal Perancis (1875-1911) ini, adalah pesawat militer generasi pertama Bleriot. Hasil karya lainya yang cukup berhasil semasa PD I adalah pemburu Nieuport, pesawat pertama melakukan formasi to loop the loop, tahun 1912. Nieuport wafat tahun 1911.


Glenn Hammond Curtiss (1878-1930), awalnya adalah perancang sepeda kelahiran Kauka Lake Amerika, 21 Mei 1878. Sejak tahun 1908, Ia mulai beralih ke perancangan pesawat terbang. Karya pertamanya June Bug, diselesaikannya tahun itu juga. Karyanya yang melegenda adalah Curtiss P-40 Warhawk. Curtiss wafat tahun 1930. Tahun ini juga Curtiss terbang untuk terakhir kalinya dengan pesawat Curtiss Condor.


Howard Hughes (1905-1976), walau berbasis bintang layar lebar, bukan berarti milyuner Amerika ini tak tertarik dengan pesawat. Pada tahun 1935, Hughes membuat pesawat untuk adu kecepatan. Rekor yang dipecahkan pesawat buatannya, 600 kilometer per jam. Hughes makin kondang dengan rancangan yang spektakuler, si tambun Hercules, berbobot 180 ton dan berhasil mengudara pada tanggal 2 November 1947 dan lebih dikenal dengan sebutan Spruce Goose.


Leroy R. Grummann (1895-1982), insinyur asal Amerika dengan pemikiran cemerlang ini mengawali karirnya dengan bekerja pada Grover Loening. Tapi lantaran usaha Loening bangkrut, Grumman terpaksa membuka jasa perbaikan pesawat kecil-kecilan pada Januari 1930. Proyek pertamanya membetulkan sebuah pesawat amfibi, memicu perusahaannya menjadi salah satu penghasil pesawat besar di dunia. Grumman memimpin hingga tahun 1966.

Nurtanio Pringgoadisuryo, pria bertubuh kecil kelahiran Kandangan, Kalimantan, 3 Desember 1923 ini, dikenal sebagai perintis industri penerbangan Indonesia. Bersama Wiweko Soepono, Nurtanio membuat pesawat layang Zogling NWG (Nurtanio-Wiweko-Glider) tahun 1947. Pembuat pertama pesawat all metal dan fighter Indonesia ini yang dinamainya Sikumbang, di susul Kunang-kunang (mesin VW) dan Belalang, juga membuat Gelatik (aslinya Wilga) serta mempersiapkan produksi F-27. Cita-citanya besar : keliling dunia dengan pesawat buatan bangsanya. Untuk itu, disiapkanya pesawat Arev (Api Revolusi), dari bekas rongsokan Super Aero buatan Cekoslovakia yang tergeletak di Kemayoran. Karena dedikasinya yang tinggi, setelah Nurtanio gugur dalam penerbangan uji coba Arev, 21 Maret 1966, namanya diabadikan menjadi Industri Pesawat Terbang Nurtanio (sekarang IPT-Nusantara).

Oleg K. Antonov (1906-1984), ahli perancang pesawat transport Rusia ini mengawali rancangannya dengan An-2 Colt, transport bi-plane bermesin tunggal dengan kemampuan gliding. 20.000 jenis ini diproduksinya sejak 1945. TNI AU pada era 60-an pernah memiliki hasil karyanya, yaitu An-12 Cub, pesaing Hercules asal Rusia. Pada tahun 1977, Antonov mendisain sebuah pesawat transpor terbesar di dunia, An-124 Ruslan.

Ramli Sumardi, karena kepeduliaan Ramli lah, hingga hari ini, pecinta pesawat Indonesia masih bisa menyaksikan pesawat-pesawat yang pernah ada di tanah air. Sebuah museum hidup pesawat terbang bernama Amerta Dirgantara Mandala, didirikan marsekal muda purnawirawan ini di komplek Lanud Kalijati. Koleksi museumnya hingga saat ini, Piper Cub L-4J, Cessna 180, T-6G dan AT-16 Harvard, Grumman Goose, Lockheed 12, Dornier DO-28, Cessna 207, PZL-104 Gelatik. Ramli wafat 23 Januari 1986, setelah Dornier yang dikemudikan jatuh dekat Jatiluhur.


Sumber:
http://www.angkasa-online.com/10/04/tokoh/tokoh1.htm



posted by FerryHZ at 1:24 AM | Permalink |


0 Comments: