Harley-Davidson menjadi simbol budaya kendaraan roda dua

Ketatnya persaingan oleh produsen Jepang dengan cepat memaksa banyak pabrik sepedamotor Inggris menutup usahanya. Harley-Davidson hampir mengalami nasib serupa, tetapi mereka beruntung karena tertolong oleh UU import khusus yang di keluarkan oleh pemerintah Amerika menyangkut sepedamotor dengan cc di atas 750 cc.

Di era 1970-an, regulasi baru menyangkut emisi gas buang menyebabkan mesin 2 langkah banyak di tinggalkan orang. Untuk mengakalinya agar sesuai dengan regulasi, banyak produsen yang melakukan pergantian pada sistem pendingin dari sistem pendingin udara ke sistem pendingin cair yang biasanya di pakai oleh mesin 4 langkah. Selain itu juga mengganti sistem starter electronic untuk meningkatkan daya tahannya.

Tahun 1970-an, banyak negara bagian di Amerika dan Kanada menerapkan kewajiban penggunaan helm bagi pengendara sepedamotor. Aturan tersebut masih menjadi kontroversi dan perdebatan hingga sekarang. Masyarakat yang pro beralasan bahwa negara berhak mewajibkan pengendara untuk memakai helm, sedangkan pihak yang kontra mengatakan bahwa memakai helm adalah hak bagi pengendara.

Tahun 1980-an, mesin berperforma tinggi yang dilengkapi turbo mulai di perkenalkan. Mesin turbo memanfaatkan panas gas buang untuk memutar sebuah bilah turbin kecil. Putaran dari bilah tersebut menekan lebih banyak udara dan bahan bakar ke mesin, mengahsilkan penambahan tenaga yang signifikan.

Tahun 1990-an, bahan bakar injeksi di gantikan oleh karburator yang memudahkan mesin untuk di starter, menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang.