Generasi 1930an
Merujuk kepada Boneff maka komik
Generasi 1940-50an
Sekitar akhir tahun 1940an, banyak komik-komik dari Amerika yang disisipkan sebagai suplemen mingguan suratkabar. Diantaranya adalah komik seperti Tarzan, Rip Kirby, Phantom and Johnny Hazard. Kemudian penerbit seperti Gapura dan Keng po dari
Generasi 1960-70an
Adapatasi dari komik asing dalam komik
Banyak dipengaruhi komik-komik dengan
Tema yang banyak muncul adalah pewayangan, superhero, dan humor-kritik.
Tokoh-tokoh yang muncul antara lain adalah: Abdillah, Budijanto Suhardiman, Ganes Th, Hasmi, Jan Mintaraga, Jeffry (Iwan Suhardi), Johnlo (Djoni Lukman), R.A. Kosasih, Simon Iskandar, Kho Wan Gie alias Sopoiku,
Generasi 1990-2000an
Ditandai oleh dimulainya kebebasan informasi lewat internet dan kemerdekaan penerbitan, komikus mendapat kesempatan untuk mengeksplorasi gayanya masing-masing dengan mengacu kepada banyak karya luar negeri yang lebih mudah diakses. Selain itu, beberapa judul komik yang sebelumnya mengalami kesulitan untuk menembus pasar dalam negeri, juga mendapat tempat dengan maraknya penerbit komik bajakan.
Selain itu beberapa penerbit besar mulai aktif memberikan kesempatan kepada komikus muda untuk mengubah image komik
Komik Independen
Diawali dengan semangat untuk melawan hegemoni komik-komik dari luar
Beberapa studio komik Independen antara lain:
- Badjak Laoet
- RED Army
- Daging Tumbuh
- Bengkel Qomik
- Akademi Samali
- Mubal Komike
Aliran Amerika
Komikus yang memilih style ini kebanyakan memang mereferensikan karya mereka pada komikus-komikus Amerika. Sebagian dari mereka bahkan ada yang bekerja untuk produksi komik Amerika.
Beberapa komikus yang bisa dikatakan beraliran
Aliran Jepang
- Komikers
- Papilon
- Eyes Studio
- PETSHOP
http://id.wikipedia.org