Perang dunia pertama melahirkan beberapa nama pilot terkenal, baik dari pihak Jerman maupun sekutu. Pilot Jerman Manfred von Richthofen, yang di juluki “Red Baron” atau "satria merah" tercatat memiliki jumlah kemenangan tertinggi dengan menjatuhkan 80 pesawat musuh sebelum akhirnya tertembak.
Kemudian ada Rene Fonck, pilot Perancis dengan 75 kemenangan dan selamat sampai akhir perang. Pilot hebat lainnya adalah Mayor Edward “Mick” Mannock (Inggris, 73 kemenangan); Mayor William “Billy” Bishop (Kanada, 72 kemenangan); Kapten Ernst Udet (Jerman, 62 kemenangan); dan Kapten Edward V. Rickenbacker (Amerika, 25 kemenangan).
Berikut beberapa biografi singkat mereka.
Manfred Freiherr von Richthofen
Manfred Freiherr von Richthofen (1892-1918), pilot Jerman, lahir di
Richthofen mengecat pesawatnya dengan warna merah untuk memamerkan keberaniannya di udara sehingga akhirnya dia di juluki sebagai red baron (ksatria merah) atau Red Knight of Germany (ksatria merah dari Jerman).
Dia tercatat menjatuhkan 80 pesawat sekaligus membunuh 123 pilot sekutu sebelum jatuh tertembak.
Manfred Freiherr von Richthofen belum genap 26 tahun ketika tertembak jatuh pada tanggal 21 April 1918. Beberapa pihak meyakini bahwa dia di tembak oleh seorang pilot Inggris, Roy Brown yang menggunakan pesawat Sopwith Camel. Beberapa sumber yang lain menyebutkan bahwa dia tertembak dari darat oleh seorang prajurit
William Avery Bishop
Bishop memasuki bisnis pertambangan minyak dan emas di Kanada setelah perang berakhir. Tetapi terbang lagi tahun 1934 dan memegang beberapa jabatan yang berhubungan dengan kedirgantaraan. Terakhir menjadi direktur pada Royal Canadian Air Force dari tahun 1939 sampai 1945. Dia menulis dua buku, Winged Warfare (1918) dan Winged Peace (1944).
Eddie Rickenbacker
Eddie Rickenbacker (1890-1973), seorang pilot Amerika sekaligus seorang bisnisman dan pembalap, memimpin pilot tempur Amerika selama PD I. Dia lahir di Edward Vernon Rickenbacker,
Selama PD I, Rickenbacker bertugas pada Angkatan udara Amerika di di Perancis sebagai perwira pada Aero Pursuit Skuadron ke 94. Dia menjatuhkan 22 pesawat musuh dan empat balon udara mata-mata. Dia menerima beberapa medali di antaranya adalah Distinguished Service Cross, French Croix de Guerre, Congressional Medal of Honor, dan beberapa medali lainnya.
Setelah karir militernya selesai, Rickenbacker bergabung dengan beberapa perusahaan otomotif dan penerbangan. Dia menjadi presiden pada Eastern Air Lines pada 1938 dan menjadi chairman dari tahun 1954 sampai 1963. Suatu saat, Rickenbacker mendapatkan tugas untuk memeriksa pangkalan udara Amerika di lautan Pasifik selama PD II (1939-1945).
Pada misi ini, pesawat Rickenbacker hilang, kehabisan bahan bakar lalu jatuh ke lautan. Dia dan beberapa orang yang masih hidup menghabiskan 3 minggu di rakit penyelamat sebelum di temukan. Dia menuliskan pengalamannya ini dalam buku Seven Came Through (1943). Rickenbacker juga menulis beberapa buku di antaranya adalah Fighting the Flying Circus (1919) dan Rickenbacker: An Autobiography (1967).
Dari berbagai sumber