Alat pembuka kaleng di temukan 48 tahun setelah kaleng di temukan. Sebelum alat ini di temukan, orang mengalami kesulitan dan kerepotan saat ingin membuka kaleng. Mereka menggunakan palu dan alat pahat untuk membuka kaleng.
Kaleng tipis di temukan tahun 1810 oleh penduduk
Kaleng tipis tidak terlalu populer di gunakan sampai tahun 1846, ketika sebuah teknologi baru mampu meningkatkan hasil produksi kaleng dari 6 buah menjadi 60 buah perjam. Saat itu, pembuka kaleng masih belum di temukan dan pada label produk masih tertulis: "potong di bagian atas menggunakan alat pahat dan palu."
Pembuka kaleng baru di temukan tahun 1858 oleh orang Amerika, Ezra Warnet.
Pembuka kaleng dengan roda di temukan tahun 1925. Bir kaleng di luncurkan tahun 1935. Alat bukaan kalengnya yang lebih praktis dan mudah di gunakan di temukan oleh Ermal Cleon Fraze tahun 1959.
Sejak tahun, hampir 64 juta ton kaleng aluminum (atau hampir 300 juta kaleng) telah di produksi. Jumlah tersebut jika di jajar dan rentangkan di bulan, akan mampu menutupinya ratusan kali. Tetapi, jumlah sampah kaleng hanya 1% dari total sampah solid material - karena seperempat dari semua kaleng yang di produksi bisa di daur ulang.
Saat ini di seluruh dunia, 9 juta kaleng di daur ulang setiap jamnya.