(function() { (function(){function b(g){this.t={};this.tick=function(h,m,f){var n=f!=void 0?f:(new Date).getTime();this.t[h]=[n,m];if(f==void 0)try{window.console.timeStamp("CSI/"+h)}catch(q){}};this.getStartTickTime=function(){return this.t.start[0]};this.tick("start",null,g)}var a;if(window.performance)var e=(a=window.performance.timing)&&a.responseStart;var p=e>0?new b(e):new b;window.jstiming={Timer:b,load:p};if(a){var c=a.navigationStart;c>0&&e>=c&&(window.jstiming.srt=e-c)}if(a){var d=window.jstiming.load; c>0&&e>=c&&(d.tick("_wtsrt",void 0,c),d.tick("wtsrt_","_wtsrt",e),d.tick("tbsd_","wtsrt_"))}try{a=null,window.chrome&&window.chrome.csi&&(a=Math.floor(window.chrome.csi().pageT),d&&c>0&&(d.tick("_tbnd",void 0,window.chrome.csi().startE),d.tick("tbnd_","_tbnd",c))),a==null&&window.gtbExternal&&(a=window.gtbExternal.pageT()),a==null&&window.external&&(a=window.external.pageT,d&&c>0&&(d.tick("_tbnd",void 0,window.external.startE),d.tick("tbnd_","_tbnd",c))),a&&(window.jstiming.pt=a)}catch(g){}})();window.tickAboveFold=function(b){var a=0;if(b.offsetParent){do a+=b.offsetTop;while(b=b.offsetParent)}b=a;b<=750&&window.jstiming.load.tick("aft")};var k=!1;function l(){k||(k=!0,window.jstiming.load.tick("firstScrollTime"))}window.addEventListener?window.addEventListener("scroll",l,!1):window.attachEvent("onscroll",l); })();

Thursday, December 20, 2007
Barcode pada Buku; apakah barcode itu?

Oleh: Ferry Herlambang


Setiap buku yang masuk ke toko buku besar selalu memiliki barcode. Coba perhatikan bentuk garis dengan ketebalan yang bervariasi yang membentuk empat persegi seperti gambar di artikel ini. Itulah barcode.
Dengan lalulintas dan jumlah buku yang luar biasa banyak, hampir mustahil bagi toko buku untuk melakukan inventarisasi secara manual. Mereka membutuhkan sebuah sistem modern yaitu barcode.
Garis-garis barcode memiliki informasi tertentu, tergantung informasi yang ingin dimasukkan oleh pembuatnya. Misalnya nomor ISBN atau harga buku. Kode-kode informasi yang tersimpan pada garis-garis tersebut dapat dibaca dengan menggunakan alat khusus yaitu barcode scanner.
Ketika anda membeli buku atau barang lainnya di toko retail, anda bisa melihat kasir akan menggunakan alat untuk memindai barang (dalam hal ini adalah bagian barcode), dan informasi mengenai barang tersebut segera diketahui pada monitor komputer.


Sebagai referensi, berikut adalah definisi barcode yang saya ambil dari:
http://www.total.or.id/info.php?kk=Barcode


Definisi Barcode


Garis-garis hitam yang dibuat menurut kode tertentu, umumnya digunakan sebagai identifikasi terhadap suatu objek atau barang
Kode Batang. Sejenis kode yang mewakili data atau informasi tertentu (biasanya jenis dan harga barang seperti makanan dan buku). Kode berbentuk batangan balok dan berwarna hitam putih ini, mengandungi satu kumpulan kombinasi batang yang berlainan ukuran yang disusun sedemikian rupa. Kode ini dicetak di atas stiker atau di kotak bungkusan barang. Kode tersebut akan dibaca oleh alat pengimbas (Barcode reader) yang akan menterjemahkan kode ini kepada data/informasi yang mempunyai arti.

Di supermarket, barcode reader ini biasanya digunakan oleh kasir dalam pencatatan transaksi oleh customer. Tidak ada satu standard dari kode batang ini, malahan terdapat bermacam-macam standard yang digunakan untuk berbagai keperluan, industri, maupun berdasarkan tempat digunakannya. Semenjak 1973, Uniform Product Code (UPC) diatur oleh Uniform Code Council, sebuah organisasi industri, yang menyediakan suatu standard bar code yang digunakan oleh toko-toko retail. Joe Woodland, merupakan penemu sistem barcode ini.


Sumber pendukung:
http://www.total.or.id/info.php?kk=Barcode




posted by FerryHZ at 1:56 PM | Permalink |


0 Comments: