Saya sedang berada di tengah nikmatnya sebungkus gado-gado ketika suara keras klakson sepeda motor dan ketukan besi pagar rumah berbunyi. Pak kurir. Kebiasaan yang saya benci mulai awal. Selalu mengagetkan tetapi selalu menjanjikan kegembiraan sesudahnya.
Seperti siang itu, ketika sedang enak-enaknya menikmati sebungkus gado-gado. Saya segera keluar dan mendapati pak kurir dengan helm teropongnya mengacungkan bungkusan berwarna coklat. Menjalankan prosedur sebentar dengan membubuhkan tandatangan pada kertas tanda terima lalu membawa bungkusan coklat ke dalam rumah.
Paket tipis dan tertera nama yang saya kenal akrab di MP. Rini Nurul Badariah. Dari bentuk bungkusannya, saya dapat menduga isinya. Buku. Segera saya bungkus coklatnya dan memang benar. Kiriman buku dari mbak Rini plus tandatangan penulisnya sendiri (tentu saja tandatangan mbak Rini.) Paket buku berjudul Lelaki yang Menangis. Mungkin saya ketinggalan karena buku ini sudah lama terbit tetapi tidak mengurangi minat saya untuk membacanya.
Segera saya naik dan meninggalkan gado-gado saya. Niat membaca buku ini telah mengalihkan minat saya. Sekarang, saya berniat untuk membaca buku ini. Biarkan gado-gadonya menunggu, toh tinggal beberapa suap lagi…..
