Penulis: Iwok Abqary
Penerbit: EXAMEDIA
Tebal: viii+174 halaman
Cetakan: I, Januari 2008
ISBN: 978-602-8096-09-6
Harga: Rp. 17.500,-
Toko buku penyedia: Gramedia dan Indomaret Minimarket
Skor: 8
======================================================================
Pertamakali memegang novel ini, saya sudah memiliki ekspektasi; scarry movie dalam bentuk teks dan berharap sebuah "novel 3 dimensi”, bukan sekedar novel flat. Maksud saya, membaca novel serasa melihat film.
======================================================================
Cerita dimulai ketika empat sekawan mengikuti bakti sosial ke
Bulu kuduk mulai berdiri di bagian awal cerita, ketika mereka berempat dalam perjalanan menuju villa tante Farah dan om Joni. Dalam perjalanan melewati terowongan Cassamanca,
Syukurlah, cerita horor dan berdirinya bulu kuduk segera beralih ke tawa dan sedikit sakit perut.
Horor segera berlanjut ke bagian cerita selanjutnya, di hari pertama keberadaan mereka di
Scene favorit saya di bagian ini adalah ketika sang kakek tersentak luar biasa saat mengetahui empat sekawan menginap di
Cerita horor makin naik di bab-bab selanjutnya. Hilangnya Marsya di dalam gudang dan pertemuannya dengan suster nengok, cerita tentang putri pemilik
Tokoh-tokoh lain yang ada pada novel semakin menambah kelucuan, horor dan warna-warni yang menyenangkan.
Beberapa catatan saya: pada halaman 61 ada percakapan tentang pastur yang tidak nyambung, antara keheranan bibi Irah dan empat sekawan.
Yang saya dapatkan setelah membaca novel ini: saya suka