(function() { (function(){function b(g){this.t={};this.tick=function(h,m,f){var n=void 0!=f?f:(new Date).getTime();this.t[h]=[n,m];if(void 0==f)try{window.console.timeStamp("CSI/"+h)}catch(q){}};this.getStartTickTime=function(){return this.t.start[0]};this.tick("start",null,g)}var a;if(window.performance)var e=(a=window.performance.timing)&&a.responseStart;var p=0=c&&(window.jstiming.srt=e-c)}if(a){var d=window.jstiming.load; 0=c&&(d.tick("_wtsrt",void 0,c),d.tick("wtsrt_","_wtsrt",e),d.tick("tbsd_","wtsrt_"))}try{a=null,window.chrome&&window.chrome.csi&&(a=Math.floor(window.chrome.csi().pageT),d&&0=b&&window.jstiming.load.tick("aft")};var k=!1;function l(){k||(k=!0,window.jstiming.load.tick("firstScrollTime"))}window.addEventListener?window.addEventListener("scroll",l,!1):window.attachEvent("onscroll",l); })();

Tuesday, December 25, 2007
Jual Ginjal Untuk Biayai Perpustakaan


Di zaman modern yang serba susah seperti saat ini ternyata masih ada orang yang memikirkan orang lain. Seperti yang dilakukan Eko Cahyono, warga Desa Sukopuro, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.

Demi menjalankan Perpustakaan Anak Bangsa yang dikelolanya, pemuda berusia 27 tahun tersebut rela untuk mendonorkan salah satu ginjalnya kepada orang lain. “Sebenarnya tidak ada motivasi untuk mencari uang. Sebab, saya memang senang apabila dapat membantu orang lain,” ujar Eko saat ditemui di kediamannya kepada Surya, Selasa (27/11).

Namun Eko mengharapkan, orang yang akan mendapatkan ginjalnya nanti, dapat membantu perpustakaan yang didirikannya sejak tahun 1998. Agar anak-anak di sekitar rumahnya yang sebagian tidak bersekolah, dapat terus belajar menulis dan membaca. “Biaya operasional perpustakaan dan biaya hidup saya hanya ditopang dari sepeda motor yang saya sewakan kepada orang lain,” paparnya.

Setiap hari Eko mendapatkan uang sebesar Rp 10.000 sampai Rp 20.000 rupiah dari hasil penyewaan sepeda motornya. Uang tersebut dia kelola untuk kebutuhan hidupnya dan kebutuhan operasional perpustakaan seperti membeli kertas, pulpen dan lain-lain.

Sebelum mengutarakan niatannya kepada orang lain, Eko telah berkonsultasi dengan salah seorang dokter. Dari hasil konsultasi itu, dokter tersebut menyatakan hidup dengan satu ginjal tidak masalah. “Saya dinyatakan sehat oleh dokter tersebut. Kebetulan saya tidak merokok dan rajin berolahraga,” tuturnya.

Eko menceritakan dirinya memang senang dengan kegiatan-kegiatan sosial. Salah satu kegiatan yang sering dilakukannya adalah dengan mendonorkan darah secara rutin. Eko mengaku hingga saat ini telah 14 kali mendonorkan darahnya di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang.
Selain itu, keseharian bungsu dari tiga bersaudara ini mempunyai aktivitas sebagai pengelola perpustakaan. Bersama beberapa pemuda Desa Sukopuro, Eko setiap hari melayani pengunjung yang mayoritas adalah usia sekolah. “Mungkin hanya ini yang dapat saya berikan kepada orang lain,” katanya merendah.k5.

28 November 2007
Malang - Surya


Sumber:
Surya-online
http://www.surya.co.id/web/index.php?option=com_content&task=view&id=27400&Itemid=35



posted by FerryHZ at 3:57 PM | Permalink |


0 Comments: