Aku menemuimu di simpang tiga tanpa utara Engkau masih seperti dulu, berpayung cuaca. Tak ada bicara atau janji-janji gula Hanya kau, aku dan jarak yang telah hilang rasa
Kata orang ini tentang indah anugrah Katamu hanya alir air atau angin semilir Aku tak mengangguk atau menunduk Bicaramu adalah hasil pikir didikan takdir
Selamat pagi saja untukmu, perempuan berkebaya sesal Waktu melaju, tak ada ruang pagi penunggu