Buku terkenal Gao adalah Gunung Roh (1990).
Tahun 2001: Vidiadhar Surajprasad Naipaul
Vidiadhar Surajprasad Naipaul TC, (lahir 17 Agustus 1932), adalah seorang penulis Britania kelahiran Hindia Barat. Lahir di Trinidad dan
Pada 1990 ia dianugerahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elisabeth. Menerima Penghargaan Nobel dalam Sastra pada 2001. Dalam beberapa buku ia memusatkan diri pada peran agama, seperti Islam, dan ia menuai kritikan karena bertumpu dari sudut negatif, seperti nihilisme di antara fundamentalis. Ia tetap menjadi tokoh yang dicaci di
Karya pilihan
Magic Seeds, 2004
A House for Mr. Biswas, 1961
Among the Believers: An Islamic Journey, 1981
Tahun 2002: Imre Kertész
Imre Kertész (lahir 1929) adalah sastrawan Yahudi Hongaria.
Lahir di Budapest dari keluarga Yahudi, Kertész dideportasi ke Auschwitz pada 1944 dan kemudian ke
Di antara karyanya adalah novel tahun 1975 berjudul Sortanslanság, berdasarkan pengalamannya di kamp konsentrasi Nazi. Novel itu tak disambut baik saat pertama kali diterbitkan. Disusul Fiasco pada 1988. Jilid ke-3 dari Kaddis a meg nem született gyermekért, dicetak pada 1997. (Kaddish adalah doa Yudaisme yang diucapkan untuk mengingat orang mati). Tokoh utama novel itu, Gyorge Koves, tak berkenan memiliki anak di dunia yang mengakui keberadaan
Karya lain termasuk A nyomkereső (1977), Az angol lobogó (1991), dan Gályanapló (1992). Ia juga memberi kuliah setelah jatuhnya komunisme di Eropa Timur pada 1989, dan kuliah-kuliahnya telah dikumpulkan dan diterbitkan. Kertész memenangkan Penghargaan Nobel dalam Sastra pada 2002. Sebagian besar novelnya bercerita seputar 'Holocaust'. Di samping
Atas darah Yahudinya, Kertész menjelaskan dalam sebuah wawancara dengan El Pais, sebuah harian Spanyol: "Saya bukan orang Yahudi yang beriman. Namun karena sebagai orang Yahudi saya dibawa ke
Tahun 2003: John Maxwell Coetzee
John Maxwell Coetzee (lahir 9 Februari 1940) adalah penulis Afrika Selatan. Pada tanggal 2 Oktober 2003 ia memperoleh Penghargaan Nobel dalam Sastra sebagai penulis ke-4 dari benua Afrika yang menerimanya.
Ia lahir di
Pada awal tahun 1960-an ia pindah ke Inggris, untuk bekerja sebagai programer komputer. Setelah itu ia belajar sastra di Universitas
Pada 1984 ia kembali ke Afsel untuk menjadi profesor sastra Inggris di
Ia adalah penulis pertama yang dianugerahi Booker Prize 2 kali: The Life and Times of Michael K pada tahun 1983 dan Disgrace pada tahun 1999. Namun ia sendiri tidak mengkoleksi salah satu dari 2 bukunya yang memenangkan penghargaan itu. Di samping Hadiah Nobel maupun Booker Prize, ia juga menerima sejumlah penghargaan lain.
Tahun 2004: Elfriede Jelinek
Elfriede Jelinek (lahir 20 Oktober 1946 di Mürzzuschlag, Steiermark) ialah wanita pengarang asal
Elfriede Jelinek, yang ibunya (Olga Jelinek/Olga Buchner) ialah manager personel di sebuah perusahaan terkenal dan ayahnya (Dr. Friedrich Jelinek) ialah kimiawan dengan latar belakang kelas pekerja, besar di Wina. Ia menggambarkan tahun-tahunnya di sebuah taman kanak-kanak Katolik dan kemudian sekolah biara sungguh amat membatasi. Saat masih di sekolah ia kursus organ dan piano di Sekolah Musik Wina. Ia belajar sejarah seni dan seni teater di Universitas Wina dan menyelesaikan pelajaran organnya pada 1971.
Sejak 1966 ia telah bekerja sebagai penulis, hidup mondar-mandir di Wien dan Muenchen. Pada 1974 Jelinek menikah dengan Gottfried Hüngsberg, yang saat itu menggubah musik film untuk Rainer Werner Fassbinder namun sejak pertengahan 1970-an telah bekerja di Munchen dalam bidang teknologi informasi.
Karya Jelinek dapat dikelompokkan dalam 3 tahap. Karyanya yang paling awal mengkritik kapitalisme dan masyarakat konsumtif. "Pada 1980-an ia bertujuan menyerang kritik pada masyarakat partiarkhal . Dalam Oh Wildnis, oh Schutz vor ihr (Oh Hutan Belantara, Oh Perlindungan Darinya, 1985), Die Klavierspielerin (Guru Piano, 1988), Lust (Birahi, 1989), Die Kinder der Toten (Anak-Anak Orang Mati, 1995), drama-drama Was geschah, nachdem Nora ihren Mann verlassen hatte oder Stützen der Gesellschaft (Apa yang Terjadi Setelah Nora Meninggalkan Suaminya atau Pilar Masyarakat, 1979), Clara S. (1982) dan Krankheit oder Moderne Frauen (Penyakit atau Wanita-Wanita Modern, 1984) Jelinek menggambarkan jerat mematikan di mana tokoh wanita dipikat" (D. von Hoff) – tanpa menciptakan pahlawan wanita positif. Sejak akhir 1980-an ia telah menyerang fasisme di masa lalu dan anti-Semit di masa kini di
Elfriede Jelinek ialah pemenang Penghargaan Nobel dalam Sastra pada 2004. Dalam pengumuman resminya pada 7 Oktober komite Nobel mengutip "aliran suara dan kontra-suara musik" dalam karyanya, bahwa "dengan semangat linguistik luar biasa mengungkap kemustahilan kata klise masyarakat dan kekuasaan yang menaklukkan."
Jelinek ialah wanita ke-10 yang menerima Hadiah Nobel dalam bidang sastra.
Tahun 2005: Harold Pinter
Harold Pinter CH, CBE (lahir pada 10 Oktober 1930 di Hackney,
Putra seorang pembuat busana keturunan Yahudi, Pinter selain telah menulis 30 naskah drama, juga penulis banyak puisi dan skenario film. Ia juga sering menyutradarai pementasan drama maupun sutradara film dan bahkan pernah menjadi aktor.
Naskah drama paling terkenal yang dia tulis adalah The Dumb Waiter (1957) dan The Caretaker (1959) yang disebut-sebut merupakan pengamatan tajam atas persoalan sosial dan linguistik, dengan alur cerita dan percakapan yang sangat mendalam. Film terbaik yang pernah ia sutradarai adalah The French Lieutenant’ Woman, yang diangkat dari novel karya John Fowles.
Selain penulis, Pinter juga adalah aktivis HAM dan politik. Naskah drama yang ia tulis terkadang mengandung unsur politik tidak secara langsung.
Atas jasa-jasanya, Pinter mendapat gelar Commanders of the British Empire (CBE) dari pemerintah Britania Raya pada tahun 1966 dan kemudian diberi gelar tambahan Companion of Honour pada tahun 2002. Ia sebelumnya pernah menolak diberi gelar ksatria (knighthood).
Pada tanggal 13 Oktober 2005, Pinter dianugerahi Hadiah Nobel dalam bidang Kesusasteraan karena merupakan ‘tokoh terdepan yang mewakili dunia drama Inggris pascaperang’.
Tahun 2006: Orhan Pamuk
Ferit Orhan Pamuk (lahir 7 Juni 1952 di
Pada 2005, pemerintah Turki mengenakan tuduhan kriminal terhadap Pamuk setelah ia membuat pernyataan-pernyataan mengenai pembunuhan lebih dari 1 juta orang Armenia dan 30.000 orang Kurdi di Anatolia. Jika terbukti bersalah, Pamuk dapat dipenjara hingga tiga tahun. Pengadilannya dimulai pada 16 Desember 2005, tetapi segera ditunda karena menunggu persetujuan dari Departemen Kehakiman Turki. [1] Tuduhan terhadapnya akhirnya dibatalkan pada 22 Januari 2006.
Tahun 2007: Doris Lessing
Doris Lessing (lahir sebagai Doris May Tayler di Kermanshah,
Semasa muda ia pernah tinggal di Rodesia Selatan (sekarang