http://nistainsodop.blogspot.com/2007/11/tips-agar-penulis-produktif.html
Kunjungi blog tersebut, karena banyak artikel-artikel yang menarik.
Kesibukan memang membuat konsentrasi kita pecah yang tentu saja berdampak pada produktivitas menulis juga menurun. Mungkin hal itulah yang sekarang dihadapi rekan-rekan sekalian. Sibuk, Capek, kurang waktu untuk memperdalam topik naskah (study pustaka, surfing internet atau diskusi seputar naskan garapan) dan tentu tidak konsentrasi jika kita hendak memulai menulis. Saya ingin share beberapa tips agar tetap produktif dalam menulis.
Biasanya saya bangun lebih pagi. Saya bangun jam 04.30. Dan langsung menghadapi naskah. Pagi hari ketika bangun, konsentrasi pikiran bisa cukup tinggi dan kita bisa langsung menggarap naskah buku. Bisa menyelesaikan satu atau dua halaman saja sudah cukup untuk hari itu. Yang penting ada hasilnya. Saya korbankan kebiasaan yang biasayanya saya bangun jam 06.30 atau malahan jam 08.00.
Hehehehe... mungkin anda ketawa yach karena saya bangun jam segitu. Tapi itulah asiknya jadi penulis, kita bisa tidur dan bangun jam berapa pun.
Membawa catatan dan menulis apapun ide ketika ide itu muncul. Terkadang saat berjalan ide kita muncul, bahkan maaf, saat dikamar kecil saya mendapatkan inspirasi judul dan tema buku yang lebih menjual. Nah, karena saya selalu siap dengan catatan kecil itu saya langsung menulisnya. Tapi bukan menulis ketika dikamar kecil lho... Sekarang tanpa membawa catatan kecil saja bisa, yakni dengan mencatatnya di HP dan langsung save aja ide kita sudah aman.
Gali Ide dari waktu yang paling singkat. Gimana caranya? Baca buku dalam waktu singkat saja sesuai topik naskah kita. Ini untuk menyiasati waktu anda yang sangat terbatas. 15 menit saja waktu bagi anda membaca sudah cukup agar ide tersebut tergali. Dan yang anda dapatkan sebaiknya dicatat, atau setidaknya buku yang dibaca tadi ditandai. Entah dengan melipatnya atau apapun cara anda agar ketika anda ingin melihat halaman yang anda baca tadi bisa langsung menemukan inti bahasannya.
Targeting atau menentukan time limit. Penulis itu bekerja/berkarya tanpa bos, tanpa ada yang mengatur dan memarahi maksud saya. Nah, ini bisa menjadi satu poin kelemahan. Disinilah biasanya kita tidak bisa menyelesaikan naskah sesuai waktu yang diinginkan. Saya selalu menggunakan target waktu dalam menyelesaikan naskah. Rata-rata dua setengah bulan untuk satu naskah saya. Time limit ini untuk menyiasati keteledoran kita yang selalu 'menunggu nanti', baru menyelesaikan naskah yang ada. Keteledoran itu menyebabkan naskah menjadi gersang dan dibiarkan begitu saja sehingga jangankan diselesaikan dalam dua bulan, empat bulanpun tidak bahkan ada yang ditelantarkan bertahun-tahun. Kalau sudah begitu ya... tinggal nasibnya saja naskan bersangkutan.
Demikian beberapa tip yang bisa saya share kan kepada anda. Saya juga sebetulnya cukup sibuk -walaupun terkadang kesibukan yang tidak produkif- namun berbekal beberapa tip dari penulis kenamaan seperti orang-orang dimilis penulis best seller, saya masih bisa mengejar target untuk naskah-naskah baru. Saya bersyukur sekarang memiliki komputer yang bisa dibawa kemanapun selain PC dikamar. Jadi saya bisa bawa kemana saja barang itu, sehingga ketika saya punya waktu satu atau dua jam lowong disebuah tempat, saya bisa langsung ngapelin naskah.
Okk. Gitu aja yach, smoga bermanfaat.